Welcome In My Blog

Senin, 31 Oktober 2011

Konflik Dalam Suatu Organisasi

Rasanya tidak etis lagi konflik diciptakan untuk mencapai tujuan , sebab tujuan yang dicapai melalui managemen konflik pasti hanya berorientasi untuk kepentingan individu atau golongan saja. Namun, tidak dapat dicegah lagi bahwa konflik dalam suatu organisasi pasti terjadi. Seorang manager dan setiap individu dalam organisasi harus sadar dan memahami bahwa konflik yang sering terjadi di dalam organisasi merupakan sesuatu yang alami. Mengapa? Karena organisasi mempunyai tugas yang sangat komplek dan uraian tugas didistribusikan kepada setiap unit organisasi selalu bersinggungan. Selain itu, memang organisasi terdiri atas individu-indivudu yang masing-masing memiliki sikap dan kepribadian yang unik yang tidak mudah untuk dipertemukan. Jadi tidak mengherankan apabila konflik dikatakan sebagai bagian dari kehidupan berorganisasi. Atas dasar itu, suatu tindakan untuk mengelola konflik sebenarnya sudah dapat dipersiapkan agar konflik yang terjadi tidak berlebihan dan tidak menimbulkan dampak buruk terhadap kinerja dan produktivitas organisasi. Uraian tugas dari setiap organisasi umumnya bersinggungan satu dengan yang lain. Hal ini dapat dipahami karena organisasi merupakan suatu sistem. Dalam suatu sistem antar unit saling berinteraksi dalam proses transformasi dari input ke output pekerjaan. Dengan demikian, sesungguhnya tujuan organisasi hanya dapat dicapai dengan baik apabila setiap unit mampu mengembangkan kerjasama. Koordinasi yang mantab harus diciptakan, ”apa” yang harus dikoordinasikan kepada ”siapa” juga harus jelas. Untuk meningkatkan kinerja setiap unit, manager dituntut untuk menciptakan suatu tatanan yang memungkinkan setiap unit mampu dan mau mengerahkan segala daya yang dimiliki untuk mencapai kinerja yang tinggi. Dalam koordinasi terjadi hubungan, baik hubungan antar unit maupun antar individu, yang potensial untuk menimbulkan konflik. Sampai sejauh mana batasan suatu pekerjaan boleh diselesaikan atau harus diselesaikan oleh unit kerja yang satu, untuk kemudian ditransfer ke unit yang lain, perlu dipahami bersama. Hal ini penting karena mengandung implikasi dalam penggunaan dana yang terkait dengan penyelesaian suatu pekerjaan. Demikian juga perlu dipahami bersama, kapan suatu pekerjaan harus diselesaikan agar tidak terjadi penghambatan pekerjaan di pihak unit yang lain. Tidak jarang terjadi, suatu pekerjaan yang diselesaikan oleh unit tertentu menimbulkan ketidakpuasan di pihak unit organisasi yang lain. Setiap individu memiliki sikap dan kepribadian yang berbeda. Sikap dan kepribadian ini akan menentukan derajat timbulnya konflik dalam organisasi. Suatu organisasi yang dihuni oleh individu yang tidak memahami tujuan organisasi, individu yang temperamental, individu yang self oriented, dan lain sebagainya lebih mudah memunculkan konflik. Harus dipahami bahwa setiap individu memiliki persepsi yang berbeda terhadap tujuan organisasi. Individu juga memiliki tujuan dan harapan yang berbeda. Sulit untuk menempatkan tujuan individu dalam kerangka tujuan organisasi. Demikian juga, sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya apabila tujuan individu tidak dapat terpenuhi melalui pencapaian tujuan organisasi. Lantas, bagaimana melakukan solusi atau setidaknya meminimalisasi agar konflik yang terjadi secara alami dalam organisasi dapat diatasi dan tidak menimbulkan dampak buruk yang berkepanjangan. Terdapat beberapa tindakan termasuk, antara lain, berikan pemahaman bahwa tidak semua konflik buruk dan bangun komunikasi yang efektif. Tidak semua konflik buruk. Ini bukan berarti bahwa kita boleh menciptakan konflik. Konflik alami yang muncul harus dilihat sebagai indikasi bahwa dalam menjalankan roda organisasi masih terdapat kelemahan. Munculnya konflik juga pertanda bahwa organisasi sedang mengalami counrtsletting yang tentu saja harus segera diperbaiki. Melalui proses learning to learning organisasi akan menjadi lebih dewasa. Tujuan organiasasi dapat dicapai dengan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terlibat. Kerjasama yang baik menuntut adanya komunikasi yang efektif. Untuk hal ini harus jelas dan perlu disetujui baik secara formal maupun informal, mengenai isu apa yang perlu dikomunikasikan, siapa yang memiliki informasi, kepada siapa hal tersebut dikomunikasikan, dan bagaimana mengkomunikasikannya. Hal-hal ini harus dipahami dan disetujui oleh individu dalam organisasi. Kemudian, tinjaulah apakah cara-cara komunikasi yang telah dilakukan efektif atau tidak. Upaya perbaikan dilakukan melalui pertemuan secara periodik, mingguan atau bulanan. Lakukanlah pertemuan dengan baik. Perlu didiskusikan konflik apa dan di bagian mana sering terjadi konflik atau rawan konflik, untuk kemudian dapat dipersiapkan langkah-langkah antisipasi jika konflik tersebut benar-benar muncul.

Rabu, 26 Oktober 2011

Tipe - tipe dan Bentuk - bentuk dalam Struktur Organisasi

A. Tipe-tipe organisasi Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.Organisasi di bagi menjadi 2 bagian,yaitu: 1. Organisasi Formal Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9). 2. Organisasi informal Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks: Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu. Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya. * Organisasi berdasarkan sasaran pokok mereka * Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah: Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations) Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations) Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations) Organisasi-organisasi sosial (social organizations) B.Macam-macam Bentuk Ada tiga macam bentuk organisasi dalam suatu perusahaan, yakni; organisasi garis / lini, organisasi garis dan staff, organisasi staff dan fungsional. Dimana ketiga bentuk organisasi ini memiliki perbedaan kelebihan dan kekurangan dalam proses kerja dan sistem-nya. 1. Organisasi garis Suatu organisasi yang dimana jumlah karyawannya masih sedikit dan belum memiliki keahlian yang tinggi, dimiliki oleh suatu perusahaan yang masih kecil. Perusahaan ini memiliki organisasi garis. Dimana dalam organisasi ini mampu menimbulkan rasa solidaritas yang tinggi antar karyawannya. Karena didukung faktor minim-nya jumlah karyawan yang dimiliki. Dalam perusahaan ini proses pengambilan keputusan dilakukan hanya satu orang. Tanpa adanya proses perundingan atau negosiasi terlebih dahulu dengan karyawan yang lainnya. Dengan hanya memiliki satu pemimpin dapat menimbulkan sikap kepemimpinan yang meninggi terhadap bawahannya. 2. organisasi garis dan staff organisasi dimana dibutuhkan adanya staff atau karyawan dalam proses penanganan dalam perusahaan yang bersangkutan. Organisasi ini dibutuhkan pada perusahaan yang besar karena memiliki bidang tenaga kerja yang banyak. Kelebihannya adalah pengambilan kepurusan dapat diambil dengan tepat karena adanya perumusan dari manajemen yang ahli dalam bidangnya. Kelemahan dari organisasi ini adalah rasa solidaritas antar bawahan sulit terjalin dengan baik (tidak saling kenal) karena banyaknya karyawan dan kesibukkan yang melanda. 3. Organisasi staff dan fungsional Penyatuan dari organisasi staff dan fungsional, dalam organisasi ini dapat dilakukan perumusan tujuan yang jelas untuk menangani masalah dalam perusahaan. Pembagian kerja yang profesional berdasarkan bidangnya. * Struktur organisasi * • Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi adalah seberapa jauh kebutuhan untuk melakukan diferensiasi dan integrasi. • Diferensiasi dibedakan menjadi: – Horisontal (pembagian kerja didasarkan pada spesialisasi) – Vertikal (pembagian kerja didasarkan pada hirarkhi, otoritas, atau rantai komando). – Spasial (pembagian pekerjaan didasarkan pada wilayah geografis).

Selasa, 18 Oktober 2011

Jadilah Seorang Pemenang Bukan Seorang Pecundang

Orang-orang yang tergolong sukses tidak mendapatkan kesuksesan mereka dengan mudah.Mereka bersusah payah berusaha,bahkan dengan sangat keras.Bagi mereka hanya ada dua pilihan, mengejar kesuksesan atau membiarkan begitu saja kehidupan menghampiri apa adanya.Mana yang Anda pilih? Apakah Anda akan menerima begitu saja apapun yang akan datang kepada Anda,atau apakah Anda hendak membangun kesuksesan dengan segala potensi Anda? Jangan pernah biarkan berbagai hal terjadi begitu saja pada Anda.Kendalikan dan arahkan masa depan Anda.Ubahlah hidup dan masa depan Anda,dengan cara mengubah pola pikir Anda. Seoarang pemenang tak pernah puas dengan kondisinya sekarang,ia akan berusaha untuk merubah dan memperbaiki.Sebaliknya seorng pecundang membiarkan kehidupan berlalu begitu saja.Pecundang tak mau merubah keadaan. Namun jangan pernah berpikir Anda seorng pecundang jika Anda belum berhasil melakukan sesuatu atau merubah keadaan.Maksud dari semula itu adalah bahwa Anda membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk meraih cita-cita Anda.Yang dibutuhkan adalah kesabaran dan keuletan,dan yakinlah Anda telah dekat pada kesuksesan. Bagi seorang pecundang kesulitan adalah penghalang menuju kesuksesan.Tapi bagi sang Juara merupakan batu loncatan untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi menuju kesuksesan.Bila Anda menghindari pekerjaan karena Anda hanya bisa mengerjakan yang kecil-kecil,sadarilah bahwa semuah rahasia besar harus dimulai dari yang kecil-kecil. Jadi awal kesuksesan ditandai dengan berhasilnya Anda lolos dari kesulitan.

Our Testimony

Here's our duty friends, Tuhan menugaskan kita sebagai kawan sekerja-Nya,Ia memberi kita kuasa untuk mengalahkan si Iblis,karena semua yang lahir dari Tuhan pasti mengalahkan dunia.We're God's agent.Selaen darah Anak Domba,perkataan kesaksian kitalah yang menghancurkan kebohongan si saksi dusta itu. Para pahlawan iman sejak zaman Alkitab hingga hari ini terus melebarkan pekerjaan Tuhan dengan kesaksian perkataan mereka yang diaplikasikan dalam hidup.See,kita menghadapi tipu daya Iblis dengan cara yang sama.,So,keep sharing testimony about our God! Gimana sii caranya menjaga hubungan,baik bisnis,persahabatan,keluarga dan percintaan agar bertahan lebih lama.Gak perlu mikirin 250 jurus untuk hal itu,Guys.Kata kuncinya cuma satu.CARE.Yes,CARE adalah singkatan dari Candid,Attentive,Respect,Empathy. Candid.Dalam menjalin hubungan pasti memerlukan rasa saling percaya dan siap memberi bantuan donk.Nah,lakukan semuanya dengan tulus hati.Waktu kita kasih perhatian dan waktu berjam-jam buat dengerin curhat ortu,teman,or pacar kita,kita harus melakukannya dengan tulus bukan terpaksa atau karena ngarepin imbalan.Pokoknya segala sesuatu yang dikerjain dengan tulus dan ikhlas hasilnya pasti baik.Gak percaya?Coba aja sendiri. Attentive.Sebuah hubungan akan bertahan lama bila kita selalu inget sama orang itu.Gimana caranya? Simple,kita bisa kasih atensi berupa sapaan waktu ketemu di sekolah or kampus.Percaya de,sapaan dan senyum tulus kita sangat berarti buat mereka.Selain itu kita bisa kasih ucapan selamat,baik selamat ulang tahun, selamat karna teman kita dapat ranking satu,selamat karena dia baru aja jadian,dan masih banyak yang lainnnya lagi.Ucapan selamat kita pasti kasih semangat dan sukacita yang lebih buat teman-teman kita.

3 Organisasi dengan Pengertia,Tujuan,dan Manfaat yang berbeda-beda

1. Organisasi Siswa Intra Sekolah Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra Sekolah (OSIS) perlupenjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).Dengan pengertian dan peranan yang jelas akan membantu para Pembina, pengurus danperwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsinya. Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah: 1. Sebagai Wadah Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa diSekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuanpembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah.Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan,ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpa seling berkerjasama dari berbagai jalur,peranan OSIS sebagai wadah tidak akan berfungsi lagi. 2.Sebagai Penggerak / Motivator Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswauntuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampilsebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapatmenyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan,memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yangpaling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSISmampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baiksecara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSISberhasil menampilkan peranannya sebagai motivator. 3.Peranan yang bersifat preventif Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakansumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan,seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengandemikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancamanyang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabilaperanan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan. Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air. 3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur. 4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan. 5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri. 6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani. 7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni. 2. ORGANISASI PRAMUKA Gerakan Praja Muda Karana adalah organisasi kepemudaan yang berorientasi kepada pengabdian kepada Negara. Tujuan dari Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya untuk menjadi generasi muda Indonesia yang baik. Adalah sebuah kewajiban bagi sebuah organisasi untuk mempunyai tujuan. Tanpa tujuan dan maksud, maka organisasi tersebut tidak akan mempunyai determinasi untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan dan cita-cita. Namun, pada dasarnya tujuan dari setiap organisasi berbeda. Disesuaikan dengan ideologi dan kepentingan dari organisasi yang menaunginya. Apapun tujuannya, organisasi mengembangkan pemikiran-pemikiran dari anggotanya yang pada akhirya menjadi kerangka maksud dan tujuan organisasi. Dalam kehidupan berorganisasi, selalu ada dinamisasi, contohnya adalah konflik. Para peneliti dan para Teoris Konflik mencari penyebab potensial dari persinggungan yang ada di dalam organisasi, ataupun antar organisasi. Perspektif yang akan dipakai untuk membahas alasan perumusan tujuan berdirinya Gerakan Pramuka. Kehadiran Gerakan Pramuka sebenarnya mempunyai banyak arti dan manfaat. Gerakan Pramuka didirikan bukan semata-mata pelarangan atas banyaknya Organisasi kepanduan yang ada di Indonesia, atau suatu wadah yang disediakan pemerintah karena alasan tersebut. Namun lebih dari itu, Gerakan Pramuka dibentuk karena adanya kesepakatan inisiatif antar gerakan-gerakan kepanduan yang ada di Indonesia pada saat itu. Dan esensi dari tujuan gerakan Pramuka adalah menyatukan keping persatuan yang tercerai-berai. Menjadi tonggak awal eksistensi Organisasi Kepanduan yang terintegrasi secara sistem dan konsep. Menjelma menjadi sebuah cermin perjuangan bangsa Indonesia. Dalam konteks kekuatan keanggotaan dan intensitas keikutsertaanya, Gerakan Pramuka mempunyai anggota yang memiliki loyalitas tinggi, karena pada hakikatnya mereka diikat oleh janji Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka yang mempunyai efek mengikat kuat dan menanamkan nilai-nilai kesetiaan yang dalam kepada anggotanya. Dalam konteks keorganisasian, Gerakan Pramuka termasuk jenis organisasi normatif. Karena Organisasi jenis ini bertujuan untuk membantu moral suatu masyarakat dan memberikan manfaat yang nyata. Seperti dinyatakan dalam pembukaan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Bahwa kaum muda sebagai potensi bangsa dalam menjaga kelangsungan bangsa dan negara mempunyai kewajiban melanjutkan perjuangan bersama-sama orang dewasa berdasarkan kemitraan yang bertanggung jawab. Bahwa Gerakan Pramuka, sebagai kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan nasional, dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan asas Pancasila, Gerakan Pramuka menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan, dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani, dan melestarikan keutuhan: - negara kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika - ideologi Pancasila; - kehidupan rakyat yang rukun dan damai; - lingkungan hidup di bumi nusantara. Tujuan dari suatu Organisasi adalah untuk menetapkan rencana pencapaian dari apa yang diinginkan. Biasanya dipengaruhi oleh banyak faktor. Kepentingan, mimpi, hasrat, kebutuhan akan kesempurnaan, dan kesamaan seluruh tujuan tersebut menjadi alasan yang menguatkan suatu Organisasi berdiri. Namun, tujuan dari suatu Organisasi juga dapat dirumuskan dan dijadikan dasar pembentukan karena konflik, pengalaman, peristiwa yang mendasari sebuah Organisasi lahir. Fungsi konflik adalah sebagai pemicu kreativitas, pemberi tekanan pada situasi yang terjadi, dan sebagai pembuka pikiran bagi orang-orang yang ingin keluar dari konflik yang ditimbulkannya sendiri. 3. Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Gunadarma Sebuah organisasi yang terbentuk berdasarkan gagasan mahasiswa teknik industri yang memppunyai satu visi dan satu misi. Berjalannya waktu dari tahun ke tahun himpunan mengalami kemajuan yang sedikit. Berdasarkan sejarah dari tahun 2006-2011 ini himpunan mengalami transpormasi mulai dari bergantinya kedudukan ketua jurusan dari Dr.Ir. Sudaryanto, MSC kepada Dr.Ir.Rakhma Oktavina,MT. Serta bergantinya kepemimpinan dari ketua himpunan Madnur dan wakil ketua Qolb pada periode 2006-2007, 2007-2008 kepada Zaenal A dan Gunarto pada periode 2008-2009 , 2009 – 2010 dan ketua himpunan saat ini berserta wakil himpunan adalah Fadjar Soedjarwo dan I Made Yudha Prabawa pada periode 2010 KILAS BERITA: Ikatan mahasiswa teknik industri (IMTI) merupakan organisasi gabungan dari beberapa himpunan teknik industri. Bergantinya tahun maka dibutuhkan regenerasi, maka himpunan ingin memperkenalkan calon tunggal bernama Ba’da Jum’at Ramadhan sebagai wakil dari himpunan. KILAS BERITA: Pengumpulan dana untuk sumbangan bencana alam yang terjadi di Mentawai, Merapi dan Wasior telah disalurkan melalui peduli rekening TV One dengan jumlah sebesar Rp1.840.000 pada tanggal 30 November 2010. • * VISI DAN MISI HIMPUNAN TEKNIK INDUSTRI GUNADARMA Visi HMTI: - HMTI ikut berperan aktif dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan akademis seluruh Mahasiswa Teknik Industri Universitas Gunadarma. - HMTI menjadi wadah aspirasi dan media komunikasi seluruh Mahasiswa Teknik Industri Universitas Gunadarma. -HMTI menjadi wadah pengembangan diri seluruh Mahasiswa Teknik Industri Universitas Gunadarma, sehingga dapat berguna dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Misi HMTI: -HMTI menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan IPTEK dan akademik. -HMTI menciptakan dan menjalin beberapa network sebagai tempat penyampaian aspirasi dan komunikasi. -HMTI menyelenggarakan secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Rabu, 05 Oktober 2011

Organisasi Siswa Intra Sekolah


Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra Sekolah (OSIS) perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Dengan pengertian dan peranan yang jelas akan membantu para pembina pengurus dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsinya.

A. Pengertian, OSIS, meliputi:

1. Secara Sematis

Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah:

Masing-masing mempunyai pengertian:

a. Organisasi

Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok ke rjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.

b. Siswa

adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

c. Intra

adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.

d. Sekolah

adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.

2. Secara Organisasi

OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

3. Secara fungsional

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.

4. Secara Sistem

Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:

a. berorient asi pada tujuan.
b. memiliki susunan kehidupan kelompok
c. memiliki sejumlah peranan.
d. terkoordinasi dan
e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.

B. Peranan

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan.

Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:

1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.

Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.

Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan.

Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:

1. Sebagai Wadah

Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.

2. Sebagai Penggerak / Motivator

Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.

3. Peranan yang bersifat preventif

Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.
3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.



* Alasan saya untuk mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah karena saya bisa menjadi lebih luas pengetahuannya.,pengaruh dari saya mengikuti OSIS  tersebut, saya dapat pelajaran yang sebelumnya saya belum mengatahuinya.dan pelajaran tersebut dapat saya berikan kepada adik-adik saya.
 


www.gunadarma.ac.id